NPCI Jateng Batalkan Seluruh Program Kerja 2020
*205 Atlet PJP Belum Terima Dana Rutin
SOLO,suaramerdekasolo.com. Pengurus National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Jateng membatalkan seluruh program kerjanya pada 2020. Kemunculan wabah corona membuat program yang telah disusun pengurus yang berpusat di Solo tersebut, berantakan.
‘’Rapat kerja NPCI Jateng yang rencananya digelar April ini, sudah pasti tak bisa dilaksanakan. Situasi tak memungkinkan. Juga ada rasionalisasi anggaran Pengprov Jateng untuk percepatan penanganan Covid-19,’’ kata Sekretaris NPCI Jateng, Priyano, Selasa (28/4).
Ketua Umum NPCI Jateng Osrita Muslim pun mengeluarkan surat pemberitahunan kepada seluruh Ketua NPCI Kabupaten/Kota se-Jateng, mengenai pembatalan program kerja tersebut. Surat itu telah diterbitkan pekan lalu.
‘’Atas pertimbangan rasionalisasi anggaran dari Pengprov Jateng untuk penanganan Covid-19, serta antisipasi penyebaran virus corona, maka kami memutuskan untuk membatalkan semua program kerja NPCI Jateng 2020,’’ tandas Osrita dalam suratnya.
Berdampak
Priyano mengungkapkan, rasionalisasi itu berdampak pada banyak kegiatan. Menurutnya, program Pembinaan Jangka Panjang (PJP) bagi 205 atlet Jateng yang telah separuh jalan dari skedul Januari-Mei, dana rutinnya tak bisa dicarikan. Rencana seleksi dilanjutkan training camp (TC) pelatda Peparnas di Kota Bengawan selama lima bulan sejak April, juga mustahil digelar.
‘’Lebih-lebih kemudian PON dan Peparnas 2020 ditunda jadi 2021. Pekan Paralimpik Pelajar Daerah (Peparpeda) yang dijadwalkan Oktober 2020 pun dibatalkan,’’ jelas pria yang juga atlet pelatnas atletik proyeksi ASEAN Para Games (APG) Filipina 2020 itu.
Rencananya, para atlet difabel pada sembilan cabang olahraga akan diseleksi untuk memperkuat tim Jateng di arena Peparnas. Sebagian yang diseleksi termasuk atlet-atlet PJP. Cabang-cabang itu adalah atletik, renang, bulutangkis, tenis meja, angkat berat, catur, panahan, menembak dan boccia.
‘’Kami dukung percepatan penanganan Covid-19. Tapi pengurus tetap berkomunikasi dengan jajaran Disporapar Jateng agar anggaran operasional dan dana rutin atlet PJP bisa dicairkan, sebagai bantuan sosial dan perhatian pembinaan,’’ ujar Priyano.(Setyo Wiyono)
Editor:Budi Sarmun