Sragen Tertangguh di Arena Bulu Tangkis
SOLO,suaramerdekasolo.com – Tim Sragen menjadi yang tertangguh di arena bulu tangkis Kejurprov National Paralympic Indonesia (NPCI) Jateng 2019. Pada pertarungan di GOR Kebonmanis Cilacap, Senin-Kamis (19-22/8), tim difabel Bumi Sukowati menjadi merebut gelar jawara dengan total raihan tujuh medali emas dan empat perak.
Peringkat kedua ditempati kontingen Karanganyar yang mengemas empat medali emas, tiga perak dan dua perunggu. Sedangkan tempat ketiga diduduki tim Wonosobo dengan sekeping emas, dua perak dan tiga perunggu. Secara keseluruhan ada 16 medali emas yang diperebutkan 28 tim NPCI kota/kabupaten dalam kejurprov tersebut.
‘’Sebenarnya kami hanya menargetkan jadi runner up. Namun alhamdulillah, akhirnya kami mampu menjadi juara umum,’’ kata pelatih tim bulu tangkis NPCI Sragen, Dwi Joko, Jumat (23/8).
Lelaki yang akrab disapa Joko Jenggot itu menyebutkan, satu simbol juara diraih dari nomor beregu putra. Selain itu digenggam Karnadi (kelas SU5 putra), M Fajri (SL4 putra), Hariyanto (SL3 putra), Sriyanti (SL3 putri), serta pasangan Haryanto/M Fajri (ganda SL3-4 poin 7 putra).
Tak hanya emas. Empat medali perak juga direbut diraih Sulasti (SU5 putri), Agus Supriyanto (SL3 putra), Saktyo Arjangi (SS6 putra), serta pasangan Karnadi/Danang (kelas U5 putra). ‘’Sebenarnya semua lawan berat, pada pertandingan itu. Tetapi perjuangan para atlet memang luar biasa untuk menjadi juara,’’ tambah Joko Jenggot.
Sementara itu empat medali emas Karanganyar diraih Larti (SU5 putri), Siswiyani Kuntari (tunggal TRW putri), duet Jarot Widiyatmoko/Alit Dwi Susilo (ganda TRW putra), serta Jarot/Siswiyani (ganda campuran TRW).
Selanjutnya sekeping medali emas Wonosobo diraih pasangan Teguh Sabarudin/Triyono di kelas ganda upper 5. Tim tersebut hanya selisih perolehan sekeping perak dari Kabupaten Jepara yang merebut sekeping emas, satu perak dan satu perunggu.
‘’Meski hanya menempati peringkat ketiga, namun tim Wonosobo menunjukkan perkembangan luar biasa. Sebelum kejurprov ini, daerah tersebut biasanya tidak mampu bicara di arena bulu tangkis,’’ ungkap technical delegate cabang bulu tangkis kejurprov, Yunita Ambar Wulandari.(Setyo Wiyono)
Sumber Berita : Suara Merdeka