70 Atlet Ditargetkan Bersaing di Kejurkot NPCI
Sebanyak 70 atlet ditargetkan turut berkompetisi pada kejuaraan kota National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Solo, Sabtu (27/4). Mereka diharapkan memanaskan persaingan dalam delapan cabang olahraga yang digelar dalam kejuaraan tersebut.
‘’Perkiraan saya 60-70 atlet, termasuk para pemula, turut meramaikan persaingan di kejurkot yang baru kali pertama digelar ini. Mudah-mudahan jumlah pesertanya bisa lebih banyak,’’ kata Ketua Umum NPCI Solo, Bangun Sugito, Jumat (26/4).
Dia menjelaskan, kejurkot itu ditujukan sebagai ajang seleksi atlet-atlet disabilitas Kota Bengawan yang diproyeksikan guna memperkuat tim Solo pada kejuaraan provinsi (kejurprov) NPCI Jateng yang rencananya diselenggarakan mulai Juni mendatang. Di sisi lain, kejuaraan tersebut juga diharapkan memunculkan bibit-bibit atlet potensial yang bakal menambah kekuatan tim Solo pada berbagai event olahraga pada waktu-waktu berikutnya.
‘’Kami kan butuh regenerasi atlet juga untuk jangka menengah dan jangka panjang,’’ tuturnya.
Delapan cabang olahraga yang bakal diselenggarakan dalam kejurkot tersebut yakni atletik di Stadion Sriwedari, bulutangkis di GOR Sinar Kasih kawasan Kadipiro, renang di kolam renang Tirtomoyo Jebres. Selanjutnya angkat berat di kantor NPCI Pusat daerah Jebres, catur di kantor NPCI Jateng kompleks Stadion Manahan, ten pin bowling di Bengawan Sport daerah Jebres dan panahan di lapangan Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) Prof Dr Soeharso daerah Kandangsapi.
‘’Tenis meja yang semula akan digelar di Hartono Trade Center, venue-nya dialihkan ke BBRSBD juga. Pertimbangannya lokasinya di kawasan Kota Solo, sekaligus demi menggali potensi siswa-siswa di BBRSBD,’’ tambah Sugito.
Terpisah, koordinator pelaksana kejurkot atletik Purwo Adi Sanyoto menyatakan telah mencatat 24 atlet yang siap bersaing di Stadion Sriwedari. Sebagian dari jumlah itu merupakan peserta pemula.
‘’Total ada 48 nomor atletik yang kami buka. Bagi para atlet pemula, pendaftaran Sabtu (27/4) pagi langsung di Sriwedari tetap kami terima,’’ ujar Purwo. (suaramerdekasolo.com Setyo Wiyono)