Kejurkot NPCI Buka Klasifikasi Tuna Netra dan Tuna Daksa
Dua klasifikasi rencananya dibuka pada pertandingan catur difabel yang diselenggarakan di Kantor Pengprov National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Jateng kompleks Stadion Manahan Solo, Sabtu (27/4). Kedua klasifikasi pada rangkaian kejuaraan kota (Kejurkot) NPCI Solo itu adalah tuna netra dan tuna daksa.
‘’Biar lebih fleksibel, jadi klasifikasinya tuna netra dan tuna daksa saja. Kalau nanti jumlah pesertanya banyak, dikelompokkan lagi menjadi putra dan putri,’’ kata koordinator penyelenggara kejurkot catur NPCI Solo, Tedy Wiharto.
Menurutnya, saat ini memang tidak banyak atlet catur Kota Bengawan yang telah mengikuti berbagai kejuaraan di lingkup NPCI. Dua di antaranya yakni Wahyu Setiawan dan Sidik Sutanto. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan muncul pecatur-pecatur disabilitas baru saat kejurkot digelar.
Karena itu, pihaknya mengirim surat ke sejumlah sekolah luar biasa dan Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) Prof Dr Soeharso. ‘’Mudah-mudahan bermunculan potensi-potensi baru. Lebih bagus lagi kalau dari kalangan usia sekolah, sehingga masa prestasinya sebagai atlet bisa panjang,’’ ujar Tedy.
Delapan cabang olahraga bakal dipertandingkan atau dilombakan pada kejurkot disabilitas yang baru kali pertama digelar di Solo. Ketua NPCI Solo Bangun Sugito menyebut kejurkot itu sebagai salah satu ajang menyeleksi atlet yang akan memperkuat tim Kota Bengawan pada Kejurprov NPCI Jateng yang rencananya dimulai pada Juli mendatang.
Terpisah, Ketua Umum NPCI Jateng Osrita Muslim menyambut positif rencana penyelenggaraan kejurkot delapan cabang olahraga itu. ‘’Sekarang memang sudah saatnya, NPCI di lingkup kota dan kabupaten menggelar berbagai kejuaraan. Selain Solo, saya dengar Klaten juga sudah merencanakan kejuaraan serupa,’’ tuturnya.
Dia berharap, dari kejuaraan-kejuaraan itu bermunculan bibit-bibit atlet yang dibutuhkan untuk proses regenerasi para atlet NPCI baik di jenjang Jateng maupun nasional. (suaramerdekasolo.com Setyo Wiyono)