Atlet Balap Kursi Roda Mulai Asah Performa
Sejumlah atlet balap kursi roda mulai mengasah performanya. Sejak beberapa waktu terakhir, mereka bergabung dalam latihan bersama para atlet atletik lain yang masuk dalam pelatihan jangka panjang (PJP) National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Jateng di Stadion Sriwedari.
‘’Latihan bersama para atlet Solo Raya telah dijadwalkan setiap Sabtu pagi. Tetapi sebagian di antara mereka terkadang berlatih gabungan sendiri di lintasan tersebut,’’ kata koordinator cabang olahraga NPCI Jateng, Purwo Adi Sanyoto, Minggu (24/2).
Salah seorang atlet balap kursi roda, Ahmad Saidah atau sering disapa Simex mengakui, dirinya bersama beberapa awak PJP atletik terkadang berlatih bareng di luar jadwal latihan bersama.
Menurutnya, motivasi mengasah diri biasanya lebih tinggi dalam latihan bersama dibandingkan berlatih sendiri di lingkungan rumahnya, meski status PJP saat ini masih desentralisasi. ‘’Maka kami terkadang janjian sendiri bersama beberapa teman sesama atlet balap kursi roda, seperti Jaka Sriyana dan Gunari Eko Jarot untuk bareng-bareng latihan,’’ tuturnya.
Atlet yang masuk klasifikasi T54 tersebut biasa beradu kecepatan di lintasan jarak menengah 800 meter, 1.500 meter dan 5.000 meter. Bahkan terkadang di jarak jauh, 10 ribu meter. Namun hingga kini dia belum mengetahui secara persis bakal diturunkan di nomor apa pada Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2020.
‘’Secara pribadi, saya menargetkan minimal meraih medali perak pada Peparnas mendatang. Tetapi terus terang, nomor-nomor lombanya kan belum ditetapkan. Seandainya nomor-nomor jauh digelar, terutama 10.000 meter, saya yakin bisa meraih emas,’’ tandas Simex.
Persaingan terberat untuk nomor-nomor pendek, seperti 100 meter, 200 meter dan 400 meter, saat ini dia perhitungkan cukup ketat. Terutama menghadapi sprinter Jawa Barat, Zainal Aripin. Meski demikian, Simex masih mampu menembus peringkat tiga besar jika diturunkan bersaing di nomor-nomor jarak pendek tersebut. ‘’Sekitar 10 tahun lalu, saya juga sering bersaing di jarak pendek. Tapi kemunculan atlet-atlet muda tentu menjadikan persaingan menjadi lebih berat,’’ tuturnya.
Sumber: www.suaramerdeka.com