Senny Foff Marbun Kembali Nakhodai NPC Indonesia
SOLO, suaramerdeka.com - Senny Foff Marbun kembali menakhodai National Paralympic Committee (NPC) Indonesia periode 2019-2024. Dia terpilih lagi setelah mendapat dukungan 26 dari 28 utusan provinsi yang hadir pada Musyawarah Olahraga Nasional (Musornas) NPC yang diselenggarakan di Hotel Haris Solo, Rabu (20/2).
‘’Saya terharu, karena masih mendapat kepercayaan untuk memimpin NPC Indonesia hingga lima tahun ke depan. Semua harus terus dibenahi, agar NPC dapat lebih berprestasi nanti,’’ kata Senny.
Pimpinan sidang Musornas Heru Buwono menyebut ada 26 dari 28 utusan provinsi yang mengajukan dukungan kepada Senny untuk memimpin kembali otorita olahraga disabilitas nasional tersebut. Dua utusan provinsi lainnya tidak mengajukan surat. Tidak ada kandidat atau calon lain yang muncul dalam musyawarah itu. ‘’Lalu kami tawarkan ke forum, ternyata kemudian menyatakan aklamasi menghendaki Pak Senny untuk kembali memimpin NPC,’’ tutur Heru.
Senny memimpin NPC sejak 2004. Saat itu, organisasi tersebut masih bernama Badan Pembina Olahraga Cacat (BPOC) yang kemudian berubah menjadi NPC Indonesia pada 2010. Di bawah kepemimpinannya, tim Indonesia menunjukkan ketangguhannya di kancah olahraga disabilitas Asia Tenggara (ASEAN Para Games/APG) dan Asia (Asian Para Games).
Tim Merah Putih mulai menyodok sebagai runner up pengumpul medali emas dalam APG VI/2011 yang digelar di Solo. Lalu pada APG VII/2014, Indonesia menjadi juara umum. Pada APG VIII/2015, Indonesia sebagai runner up, namun kembali meraih juara umum di APG IX/2017 di Malaysia. ‘’Saya segera susun struktur kepengurusan NPC, serta langsung konsentrasi untuk pelatnas APG X di Filipina awal 2020. Kami targetkan juara umum,’’ tandas Senny.
Saat membuka Musornas, Selasa (19/2) malam, Deputi Pemberdayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta meminta agar jajaran NPC tidak lengah dalam mempersiapkan regenerasi atlet-atletnya. Dia yang mewakili Menpora Imam Nahrawi bahkan berharap NPC mampu mengibarkan lebih tinggi Merah-Putih di tataran dunia.
(Setyo Wiyono/CN26/SM Network)