Pekan Depan, Voli Duduk Kumpulkan Pemain
SOLO, npcjateng.com - Tim voli duduk National Paralympic Committee (NPC) Jateng bakal mengumpulkan para atletnya yang masuk daftar pelatihan jangka panjang (PJP). Menurut pelatih tim putri, Matsuri, mereka diminta berkumpul di Solo untuk mengikuti latihan bersama, pekan depan.
‘’Kami akan kumpulkan dulu untuk awal latihan bersama. Mungkin pekan depan. Setelah itu, kami rancang latihan bersama paling tidak dua kali sebulan, karena saat ini PJP-nya masih desentralisasi,’’ kata dia, Selasa (12/2).
Tercatat enam atlet putri dan enam putra yang masuk dalam daftar PJP bola voli duduk NPC Jateng. Mereka merupakan muka-muka lama, serta telah memperkuat tim Jateng pada kejurnas voli duduk di Surakarta, 12-16 Desember silam.
Atlet-atlet putra yang masuk daftar adalah Sumarmo, Eko Yulianto, Gandi Supriyanto, Raharjo, Murdiyan dan Purwadi. Sementara para atlet yang tercatat sebagai awak tim putri yakni Retno Wahyu Utami, Ratifah Apriyanti, Sri Lestari, Lia Priyanti, Yudha Ilmianasih, serta Galuh Puteri Pangestu.
Mereka berasal dari berbagai daerah di Jateng. Karena itu, selama belum diterapkan pelatda secara sentralisasi, para atlet tersebut tidak dikumpulkan untuk berlatih setiap hari. Kendati demikian, latihan rutin seluruh atlet di daerah masing-masing selalu dipantau jajaran pelatih.
‘’Kami beri program latihan bagi mereka untuk mengasah diri di daerah masing-masing, lalu secara berkala mereka dikumpulkan untuk latihan bareng, kemungkinan di gedung olahraga daerah Baturan. Perkembangan mereka juga akan dievaluasi,’’ tutur Matsuri.
Dengan demikian, setiap atlet tidak bisa seenaknya tanpa menjalani latihan harian jika tak ingin tersingkir saat evaluasi dilakukan. Sama seperti halnya sistem PJP yang diterapkan secara umum, model promosi-degradasi bakal diberlakukan bagi para pemain tim voli duduk NPC Jateng.
‘’Pada perjalanannya nanti, bisa jadi kami menemukan atlet muka-muka baru yang masih muda dan performanya lebih bagus dari atlet yang sudah ada. Jika ada yang demikian, atlet lama bisa terdegradasi dan atlet baru promosi masuk PJP,’’ jelas dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UNS Surakarta itu.
(Setyo Wiyono/CN26/SM Network)