Pembubaran Kontingen NPCI Jateng di Peparnas XVII Solo, Nana Sudjana: Juara ini Harus Menjadi Budaya ke Depan
SOLO, npcjateng.com – Kontingen National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Jawa Tengah merayakan keberhasilan luar biasa dengan menjadi juara umum dalam Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVII di Solo. Acara tasyakuran dan pembubaran kontingen tersebut digelar pada Sabtu, 2 November 2024, di Megaland Hotel Solo, menghadirkan sejumlah tokoh penting termasuk PJ Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Pjs Walikota Solo, Ketua NPCI Pusat Senny Marbun, Ketua NPCI Jateng Osrita Muslim, serta jajaran pengurus dan atlet dari berbagai daerah di Jawa Tengah.
Dalam pembubaran kontingen, PJ Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana secara resmi mengakhiri keikutsertaan kontingen Jawa Tengah di Peparnas XVII, menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian ini.
“Dengan mengucap alhamdulillahirobbilalamin, kontingen Jawa Tengah di Peparnas XVII Solo tahun 2024 secara resmi saya bubarkan,” ucap Nana dengan Perayaan tepuk tangan meriah (2/11/2024)
Ia menegaskan, prestasi yang diraih kontingen Jawa Tengah merupakan kebanggaan bukan hanya bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Jawa Tengah.
Gubernur Nana juga menggambarkan perjalanan panjang yang akhirnya membawa Jawa Tengah menjadi juara umum setelah penantian 12 tahun, sejak terakhir kali Jawa Tengah meraih gelar serupa pada 2012 di Riau.
“Kita menunggu selama 12 tahun untuk kembali menjadi juara umum. Saya berharap, seperti yang disampaikan Ketua NPCI Jateng, bahwa juara ini harus menjadi budaya ke depan,” ujarnya.
Dalam perayaannya, Nana juga mengungkapkan rasa syukur atas suksesnya penyelenggaraan Peparnas XVII di Solo Raya, yang terdiri dari beberapa kabupaten di sekitar Surakarta.
Menurutnya, keberhasilan tersebut menjadi bukti kesiapan Jawa Tengah untuk menjadi tuan rumah berbagai kegiatan besar, baik nasional maupun internasional. Nana menambahkan, kegiatan seperti Peparnas ini tidak hanya membawa kebanggaan bagi daerah, tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat melalui sektor UMKM, perhotelan, dan transportasi.
Nana Sudjana mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam kesuksesan Peparnas XVII dan perjuangan kontingen Jawa Tengah. Ia berharap budaya juara ini akan terus tertanam dalam diri setiap atlet dan menjadi ciri khas Jawa Tengah di berbagai ajang olahraga di masa depan.
“Semoga kita semua selalu menjadi juara, dan juara ini menjadi budaya kita,” ungkap Nana.
Sementara itu, Ketua NPCI Jawa Tengah Osrita Muslim dalam Terima kasih mengucapkan terima kasih kepada pemerintah provinsi dan PJ Gubernur Nana Sudjana yang selalu mendukung pelatihan olahraga disabilitas.
“Kami segenap keluarga besar NPCI Jawa Tengah mengucapkan terima kasih kepada PJ Gubernur Jawa Tengah beserta seluruh jajaran pemerintah provinsi atas segala dukungan, dukungan, dan perhatiannya selama ini terhadap pelatihan olahraga disabilitas di Jawa Tengah,” ucap Osrita.
Osrita pentingnya pelatihan yang berkesinambungan untuk mencapai budaya juara. Ia menguraikan empat pilar utama yang perlu diperkuat guna mempertahankan prestasi di masa mendatang, yaitu peningkatan kapasitas SDM, kuantitas dan kualitas wadah pembibitan, sarana dan prasarana ramah disabilitas, serta penguatan kelembagaan dan kerjasama dengan berbagai pihak. Dengan empat pilar tersebut, Osrita berharap Jawa Tengah bisa mempertahankan tradisi juara umum di Peparnas dan event lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Chief de Mission (CDM) Kontingen NPCI Jawa Tengah, Agung Hariadi, melaporkan jumlah atlet yang dikirim Jawa Tengah ke Peparnas XVII, yakni 376 atlet dan 110 pelatih, serta official yang mencapai 116 orang. Dari 17 cabang olahraga yang diikuti, Kontingen Jawa Tengah berhasil meraih total 161 medali emas, 121 medali perak, dan 124 medali perunggu, sehingga dinobatkan sebagai juara umum.
Agung menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PJ Gubernur dan seluruh pihak yang telah memberikan dukungan kepada para atlet dan pelatih.
“Dukungan ini sangat berarti bagi kami, dan tahun ini kami berhasil membawa Jawa Tengah menduduki peringkat pertama,” katanya.
Acara tasyakuran ini sekaligus menjadi momen refleksi bagi para atlet dan pelatih NPCI Jawa Tengah untuk terus berkomitmen mempertahankan prestasi dan budaya juara yang telah diraih. Diharapkan, keberhasilan di Peparnas XVII ini akan semakin memotivasi Jawa Tengah untuk melahirkan atlet-atlet berprestasi yang tidak hanya berprestasi di tingkat nasional, tetapi juga membawa nama Indonesia di kancah internasional. (NPCI Jateng)