Para Atletik Jawa Tengah Lampaui Target Peparnas Solo 2024, Telah Kantongi 42 Medali Emas
SOLO, npcjateng.com - Sukses! Tim para atletik Jawa Tengah melampaui target 39 medali emas yang dicanangkan pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) Solo 2024.
Hingga hari kelima, Jumat (11/10) pukul 18.35 WIB, tim para atletik yang diprakarsai National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Jawa Tengah telah mengantongi 42 medali emas, 33 perak dan 18 perunggu dalam persaingan di Stadion Sriwedari.
Tim tuan rumah pun memimpin klasemen sementara cabor para atletik. Peringkat kedua ditempati Jabar dengan 24 emas, 25 perak dan 28 perunggu, disusul Papua dengan 13 emas, 10 perak dan 13 perunggu.
"Plong. Alhamdulillah, target telah terlampaui. Masih ada lomba sehari lagi, Sabtu, semoba kami bisa menambah lagi pundi-pundi medali emas," kata pelatih tim pelatda para atletik NPCI Jawa Tengah, Agus Widayat.
Pundi-pundi medali emas cabor itu dibuka sukses Ammar Hudzaifah yang meraih gelar juara lari 1.500 meter T37 putra di lintasan atletik Sriwedari, Senin (7/10). Sukses itu sekaligus mencatatkan atlet asal Tawangmangu, Karanganyar tersebut sebagai peraih emas pertama Peparnas Solo 2024.
Pada hari-hari berikutnya, atlet-atlet atletik Jawa Tengah semakin bersemangat hingga terus menambah pundi-pundi medali emas. Atlet gaek Priyano meraih emas lempar cakram F46-47 dengan lemparan sejauh 40,18 meter.
Sprinter Saptoyogo Purnomo juga meraih emas di lintasan 100 meter T37 putra, serta Karisma Evi Tiarani yang menyumbang emas lari estafet universal 4x100 meter pada Kamis (10/10).
Keduanya, Saptoyogo dan Evi, merupakan atlet yang mempersembahkan medali perak bagi kontingen Indonesia pada Paralimpiade Paris 2024, beberapa waktu lalu.
Kendati meraih emas di nomor estafet, Evi harus puas meraih perak di nomor lari 100 meter T42-44 putri yang digelar Senin (7/10) lalu.
Dia finish dalam waktu 14,76 detik, atau terpaut 0,01 detik lebih lambat dari Helin Wardina (14,75 detik), rekannya sesama penghuni pelatnas yang mewakili Provinsi Riau .
"Waktu turun di nomor 100 meter, saya kelelahan dan kurang tidur, karena banyak agenda sebelum lomba. Jadi intensitas latihan saya sepulang dari Paralimpiade Paris, memang kurang," ungkap Evi.(NPCI Jateng)