Fokus ke Asian Para Games 2018
TURUT bersaing di arena Pra Pekan Paralimpik Provinsi (Pra Pepraprov) Jateng di Solo, 23-25 November 2017, menjadi pilihan bagi Dwiyoko. Dia seakan tak menemui kesulitan, karena tak ada lawan sepadan di kelasnya, SL3. Duel dalam pertarungan ringan dipilihnya untuk tetap menjaga performa, sebelum penentuan atlet pelatnas menghadapi Asian Para Games 2018 yang bakal dipusatkan di Jakarta.
Memang, saat ini National Paralympic Comittee (NPC) Indonesia belum melakukan pemanggilan kembali para atlet untuk masuk training camp. Kendati demikian, Dwiyoko yang merupakan menyumbang medali perak bulu tangkis pada ASEAN Para Games 2017 Malaysia lalu, tetap berharap masuk kembali ke pemusatan latihan nasional.
Atas alasan demi berkonsentrasi ke ajang itulah, pria asal Cilacap tersebut enggan mengikuti berbagai kejuaraan nasional maupun Internasional. “Tentu saja kami ingin kembali ke Pelatnas, lebih-lebih nanti kita menjadi tuan rumah. Maka saya memilih fokus, agar bisa tampil maksimal di arena Asian Para Games. Mudah-mudahan dapat kembali masuk ke pelatnas,” ujarnya.
Pada Pra Pepaprov, dia menjadi yang tertangguh. Dwiyoko merebut emas setelah mengandaskan perlawanan pebulutangkis asal Sukoharjo, Wiji. Tanpa banyak kesulitan, dia menggenggam kemenangan dari dua set langsung, 21-8 dan 21-16.
Terpisah, salah seorang pelatih bulu tangkis NPC Indonesia Sapta Kunta Purnama memastikan, jika pelatnas akan dimulai pada bulan Januari hingga Oktober. “Semua atlet memiliki peluang yang sama masuk ke pelatnas, jadi semua keputusan ada di tangan pelatih masing-masing cabor. Januari nanti mungkin mulai ada pemanggilan atlet, kemudian disusul pelatnas,” jelas dia.(*)