Tak Kunjung Puas
PRA Pekan Paralimpik Provinsi (Pra Pepaprov) Jateng di Solo, 23-25 November 2017 menjadi arena pemanasan mesin sejumlah atlet atletik yang selama ini berkiprah di tataran nasional maupun internasional. Mereka seakan menguji diri sendiri, sebelum masuk markas pelatnas National Paralympic Committee (NPC) Indonesia dalam menghadapi Asian Para Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
Maka meski tidak semua nomor memunculkan rivalitas ketat, namun atlet-atlet yang sudah memiliki jam terbang tinggi tersebut tetap menjalani lomba dengan semangat baja. Mereka tak ingin kehilangan kesempatan dengan membiarkan para pesaingnya meraih medali tertinggi. Sehingga kemampuan terbaik tetap dikeluarkan.
Saptoyogo Purnomo, salah satunya. Ia menyapu bersih tiga nomor yang diikutinya. Berklasifikasi T35-38, atlet asal Salatiga tersebut finish tercepat di lintasan lari sprint 100 meter putra, dengan catatan waktu 11,97 detik. Sapto berhasil mengalahkan dua rekannya sesama atlet dari Salatiga, yakni M Habib Shaleh dan Ahmad Yuliarsi.
Di nomor 200 meter, atlet yang masih berusia muda itu juga meraih medali emas. Dia mencatatkan waktu 25,50 detik. Simbol juara pun digenggamnya dari lompat jauh. Kendati demikian, dia tetap merasa tak kunjung puas, terutama terhdap catatannya di lintasan sprint 100 meter. Sebab, torehannya lebih buruk ketimbang saat turun di ASEAN Para Games (APG) 2017 di Malaysia.
“Di APG Kuala Lumpur, saya hanya butuh 11 detik lebih sedikit untuk 100 meter. Tapi memang sepulang dari Malaysia, saya agak kurang latihan sehingga kemampuan fisik menurun. Saya akan kembali mengasah diri secara rutin, meski mandiri,” tuturnya.
Pelatih atletik NPC Indonesia Slamet Widodo menilai, meski gagal mempertahankan catatan waktu di ASEAN Para Games, namun menurutnya hasil yang dicapai Sapto masih cukup bagus. Tetapi memang tidak benar-benar maksimal, seperti saat menjalani pemusatan latihan nasional (pelatnas).
“Masih relatif lumayan, karena sudah beberapa bulan Sapto Yoga tidak menjalani TC. Mestinya memang dia bisa menjaga performanya dengan latihan mandiri, jika tidak sedang dalam masa pelatnas,” tegasnya. (*)