2 September 2019

Saat Pemulihan, Latihan Tak Boleh ‘’Ngangsa’’

Thumbnail [100%x225]

SOLO,suaramerdekasolo.com– Seorang atlet harus tetap melakukan latihan meski dalam masa pemulihan cedera. Kendati demikian, program dan porsi latihannya harus disesuaikan dengan progres pemulihan atas cedera yang dialaminya.

‘’Harus tetap menggerakkan bagian-bagian tubuhnya. Namun materi latihan harus disesuaikan dengan perkembangan pemulihannya, tidak boleh ngangsa (berlebihan-red). Kalau ngangsa, justru bisa membuatnya cedera lagi,’’ kata dokter Retno Setianing, Kabid Pelayanan Medis RS Ortopedi Pro Dr R Soeharso Surakarta.

Hal itu disampaikan pada Pelatihan Penanganan Cedera Olahraga di Hotel Lorin D’Wangsa Solo, Rabu (28/8). Kegiatan tersebut digelar National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Jateng, bekerja sama dengan Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng.

Menurut Retno, latihan bagi atlet yang cedera memang harus secepatnya dimulai setelah mendapat penangaan. Hanya saja, penerapannya secara bertahap. Di sisi lain, atlet bersangkutan juga harus mau menjalani program latihan dalam pemulihan yang telah ditetapkan itu.

‘’Tentu pelatih harus menerapkan porsi latihan bertahap itu, sesuai kasus cedera yang dialami masing-masing atletnya,’’ jelasnya.  

Kembalikan Fungsi

Dia memberi gambaran, atlet celebral palsy (CP) dengan tingkat fisik yang parah pun harus tetap dilatih, meski kekuatan tubuhnya belum tentu meningkat signifikan. Tetapi paling tidak posisi fisiknya diperbaiki, dengan harapan mampu mengejar prestasi tertinggi.

‘’Tapi perlu dipahami, penanganan cedera pada atlet difabel tak bisa menyembuhkan disabilitasnya. Penanganan itu guna mengebalikan fungsi-fungsi fisiknya, seperti sebelum dia cedera,’’ tandas dia.

Sejumlah narasumber dihadirkan pada pelatihan yang diikuti para masseur (tenaga pemijat cedera) atlet-atlet disabilitas dari perwakilan NPCI kota/kabupaten se-Jateng tersebut. Mereka antara lain Dekan Fakultas Keolahragaan (FKor) UNS Surakarta Sapta Kunta Purnama dengan materi Risiko Cedera dan Pencegahan Cedera Olahraga. Selain itu dosen FKor UNS Ismaryati dan Bambang Wijanarko, serta dosen Poltekkes Surakarta Bambang Trisnowiyanto.(Setyo Wiyono)

Sumber berita : Suara Merdeka


Berita Populer


Thumbnail [100%x225]
Kaki-kaki Kuat Ammar Hudzaifah, Pelari Asal Jawa Tengah yang Hobi Mendaki (Bagian 2-Habis)
20 November 2024
Thumbnail [100%x225]
Kaki-kaki Kuat Ammar Hudzaifah, Pelari Asal Jawa Tengah yang Hobi Mendaki
20 November 2024
Thumbnail [100%x225]
Pembubaran Kontingen NPCI Jateng di Peparnas XVII Solo, Nana Sudjana: Juara ini Harus Menjadi Budaya ke Depan
3 November 2024
Thumbnail [100%x225]
Akhmad Saidah Tunjukkan Gemilang Kariernya di Paralympic
18 November 2024
Thumbnail [100%x225]
Zulaika, Atlet Para Balap Sepeda Muda Penuh Potensi Asal Temanggung
3 November 2024

Sosial Media